Jam lima pagi, kota Bandung masih berselimut kabut. Jalanan lengang, udara dingin menusuk kulit, dan secangkir kopi hangat jadi bekal sebelum saya menempuh perjalanan ke Cikarang. Hari itu, saya ditugaskan untuk satu misi penting: melakukan kalibrasi pada dua alat utama di sebuah pabrik—mesin uji tarik dan mesin uji tekan. Pabrik ini bukan sembarang tempat, melainkan produsen spare part isolasi yang menjadi penyuplai kebutuhan PLN.
Mobil melaju di tol Cipularang, dan selama perjalanan, saya membayangkan tantangan teknis yang mungkin menanti. Kalibrasi bukan sekadar mencocokkan angka. Ini soal ketepatan, soal kepercayaan, soal menjamin bahwa produk yang dihasilkan bisa diandalkan di lapangan—khususnya oleh instansi besar seperti PLN.
Sekitar pukul 08.30 saya tiba di Cikarang. Pabrik tampak aktif dan terorganisir. Di salah satu ruang pengujian internal, dua alat utama sudah menunggu: satu mesin uji tarik dan satu mesin uji tekan. Tim teknis menyambut saya dengan hangat. “Alat ini rutin kami gunakan untuk kontrol kualitas. Kami perlu kepastian bahwa hasilnya tetap akurat,” kata salah satu staf pabrik.
Saya memulai kalibrasi dengan mesin uji tarik, menggunakan proving ring yang sudah disesuaikan dengan kapasitas alat. Mesin dijalankan perlahan, menarik beban secara bertahap. Setiap angka yang ditampilkan dibandingkan dengan pembacaan dari proving ring. Hasilnya? Masih sesuai standar. Tapi sebagai bentuk kehati-hatian, saya tetap menguji di beberapa titik pembebanan.
Setelah itu, saya lanjut ke mesin uji tekan. Prosesnya mirip, dengan proving ring yang kapasitasnya berbeda, menyesuaikan kemampuan alat tekan. Gaya tekan dijalankan, data terbaca, dan saya bandingkan dengan nilai pembanding. Hasilnya juga masih aman. Tidak ada deviasi berarti yang perlu dikhawatirkan.
Di sela kerja, suasana cair dengan canda khas para teknisi. “Kalau suara alat ini diubah jadi nada dering, pasti bikin orang langsung duduk tegak!” kelakar salah satu dari mereka. Suasana serius pun jadi lebih santai.
Menjelang sore, kalibrasi rampung. Semua data sudah tercatat dan siap disusun dalam laporan resmi. Kedua alat kini bisa kembali digunakan untuk menjaga mutu produk isolasi yang akan dipasok ke PLN.
Perjalanan pulang ke Bandung terasa penuh kepuasan. Kalibrasi mungkin tidak selalu terlihat sebagai pekerjaan besar, tapi dampaknya sangat nyata. Ada ketenangan dalam memastikan bahwa hasil uji yang keluar dari alat itu benar. Ada kepercayaan yang dibangun dari proses yang tak terlihat.
Kalibrasi bukan cuma urusan angka—tapi tentang menjamin kualitas, keselamatan, dan keberlanjutan pasokan untuk kebutuhan vital seperti kelistrikan nasional.
Mohon maaf apabila foto-foto kegiatan tidak saya tampilkan dalam tulisan ini, sebagai bentuk profesionalitas dan penghormatan terhadap kerahasiaan serta etika kerja sama.