Saya senang sekali bisa berbagi pengalaman seru saat melakukan kalibrasi alat-alat instrumentasi di laboratorium.
Laboratoriumnya berada di salah satu universitas yang ada di Kota Bandung.
Kemarin, saya diberi kesempatan untuk melakukan kalibrasi alat-alat penting seperti oven, incubator, water bath, autoclave, dan timbangan elektronik di sana.
Pengalaman ini benar-benar menarik dan memberi banyak pelajaran baru bagi saya.
Persiapan Kalibrasi
Sebelum memulai proses kalibrasi, tentu saja melakukan persiapan sangatlah penting untuk dilakukan.
Saya harus memastikan bahwa semua peralatan kalibrator atau alat untuk kalibrasi yang diperlukan sudah siap untuk digunakan.
Peralatan kalibrator ini sangat krusial karena menjadi acuan untuk mengecek keakuratan alat-alat yang akan dikalibrasi.
Maka dari itu, persiapan harus dilakukan dengan cermat dan seteliti mungkin.
Kegiatan Kalibrasi
Pertama-tama, saya memulai kegiatan ini dengan kalibrasi oven. Oven adalah alat yang sering digunakan untuk mengeringkan atau mengsterilkan berbagai sampel dalam laboratorium.
Karena itu, penting untuk memastikan bahwa suhu oven tersebut akurat. Saya menggunakan alat kalibrasi suhu yang tepat untuk memeriksa dan menyesuaikan suhu oven agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Selanjutnya, saya melanjutkan dengan kalibrasi incubator. Incubator sangat penting karena digunakan untuk menginkubasi sampel-sampel dalam kondisi suhu dan kelembaban yang terkontrol.
Dalam proses kalibrasi ini, aku harus memastikan bahwa suhu dan kelembaban di dalam incubator sesuai dengan pengaturan yang diinginkan.
Water bath juga merupakan alat yang tidak kalah pentingnya. Alat ini berfungsi untuk menjaga suhu cairan tetap stabil.
Dalam proses kalibrasi, saya menggunakan alat kalibrasi suhu untuk memastikan bahwa suhu air dalam water bath tetap sesuai dengan yang diinginkan.
Selain itu, saya juga melakukan kalibrasi terhadap autoclave. Autoclave digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan uap air di bawah tekanan tinggi.
Kalibrasi autoclave penting untuk memastikan bahwa suhu dan tekanan yang dihasilkan sesuai dengan yang diperlukan untuk sterilisasi yang efektif dan aman.
Terakhir, saya melakukan kalibrasi terhadap timbangan elektronik. Timbangan elektronik digunakan untuk mengukur massa dengan akurasi tinggi. Dalam proses kalibrasi ini, saya menggunakan benda standar untuk memastikan bahwa timbangan tersebut memberikan hasil yang akurat dan konsisten.
Akhir Kegiatan Kalibrasi
Setelah semua alat dikalibrasi, langkah selanjutnya adalah merekam dan menyimpan data hasil kalibrasi. Data ini sangat penting untuk memantau keakuratan alat-alat tersebut serta sebagai bukti bahwa kalibrasi telah dilakukan dengan benar.
Dengan demikian, alat-alat tersebut dapat digunakan dengan percaya diri dalam proses penelitian dan pengembangan di laboratorium.
Pengalaman melakukan kalibrasi ini benar-benar seru bagi saya. Selain dapat meningkatkan keterampilan teknis, saya juga belajar betapa pentingnya kalibrasi dalam menjaga kualitas hasil pengukuran dalam dunia ilmiah dan industri.
Kalibrasi yang rutin dan teratur sangat diperlukan untuk memastikan keakuratan alat-alat ukur dan hasil pengukuran yang dihasilkan.
Melalui pengalaman ini, saya semakin mengapresiasi pentingnya peran teknisi kalibrasi dalam menjaga kualitas dan keandalan alat-alat ukur di laboratorium.
Saya juga semakin termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam bidang ini agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi di masa depan.
Bagi teman-teman yang juga tertarik atau bekerja di bidang yang sama, jangan pernah meremehkan pentingnya kalibrasi.
Dengan melakukan kalibrasi secara rutin, kita dapat memastikan bahwa data yang dihasilkan dapat diandalkan dan memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia ilmiah dan industri.
Yuk, kita bersama-sama menjaga kualitas dan keandalan alat-alat ukur kita!