Agar tidak selalu membahas yang serius-serius, kali ini saya ingin sedikit berbagi pengalaman saja mengenai skripsi yang berhubungan dengan komponen transistor sebagai sakelar.
Dulu, saya menggunakan transistor sebagai sakelar untuk mengaktifkan putaran pada dinamo tamiya.
Transistor dan dinamo tamiya hanya suatu penunjang, bagian dari sistem yang saya bangun.
Singkat cerita, dari pembuatan modul skripsi yang saya kerjakan itulah, pemahan mengenai salah satu fungsi transistor sebagai sakelar semakin bisa saya terima dan dipahami.
Karna pada saat itu, ketika melakukan percobaan rancang bangun alat. Banyak error dan kegagalan yang terjadi. Namun dari situlah jadi suatu pembelaran dan pengalaman berharga.
Bagaimana sebuah transistor NPN yang berfungsi sebagai sakelar sangat dipengaruhi oleh tegangan yang mencukupi pada terminal basisnya.
Kita ketahui bahwa tegangan basis transistor NPN dikatakan mencukupi jika Vin>0,7 V sehingga tegangan kolektor ke emitor sama dengan 0 V.
Disitulah maka transistor akan bertindak sebagai fungsinya yakni sakelar atau penghubung.
Ujung-ujungnya arus kolektor Vcc/Rc akan mengalir melalui transistor, atau dapat dikatan transistor ON.
Begitu pula sebaliknya, transistor bisa menjadi OFF manakala tidak ada tegangan yang masuk Vin pada kaki terminal basis.
Pada posisi ini transistor berfungsi sebagai kondisi cut off dan bertindak sebagai rangkaian terbuka dan dinamo tamiya tidak berputar.
Oleh sebab itu, putaran dinamo tamiya sangat dipengaruhi oleh transistor yang berfungsi sebagai sakelar.
Vin pada kaki basis transistor saya hubungkan dengan output mikrokontroler. Sehingga ketika ada instruksi perintah dari mikrokontroler transistor pun akan merespon.
Apakah itu berupa high atau low, transistor bisa menterjemahkan itu.
Itulah cerita singkat mengenai pengalaman sederhana saya mengenai komponen transistor yang bisa berfungsi sebagai sakelar saat mengerjakan skripsi.