Alat ini dirancang dengan sistem kontrol feedback loop tertutup atau close loop, dimana motor servo memiliki fungsi sebagai alat untuk memastikan dan menetukan posisi sudut dari poros output motor itu sendiri.
Berdasarkan kegunaannya tersebut dapat dikatakan bahwa motor servo adalah aktuator putar (motor) yang dibangun dengan kepresisian dan memiliki akurasi yang baik sehingga pengguna atau user saat mengontrolnya dapat mengatur dengan sangat baik.
Motor servo ini terdiri dari motor servo DC dan juga motor servo AC. Berdasarkan supplai tegangannya tersebut biasanya motor servo DC sangat cocok digunakan pada aplikasi sistem yang tidak terlalu kompleks.
Sementara motor servo AC biasanya sangat cocok untuk diimplementasikan di berbagai mesin industri karena motor servo jenis ini dapat menangani arus yang lebih besar dengan beban yang cukup besar pula.
Motor servo AC terbagi menjadi dua yakni motor servo 2 phase (aplikasi berdaya rendah) dan juga motor servo 3 phase (aplikasi berdaya tinggi).
Prinsip Kerja Motor Servo
Memahami prinsip motor servo sangatlah mudah dan bisa dipelajari. Alat ini dipengaruhi oleh Pulse Wide Modulation (PWM). Ketika diberikan PWM melalui kabel kontrol maka outputnya akan menentukan sudut putaran dari poros motor servo itu sendiri.
Ketika pengguna menentukan titik posisi putaran yang diinginkannya maka poros motor servo akan bergerak dan bertahan di posisi yang ditentukan oleh user setelah durasi pulse-nya diberikan.
Torsi yang dimilikinya akan bekerja untuk menahan dan melawan pergerakan atau perputaran apabila ada yang mencoba memutar atau mengubah posisinya tersebut.
Motor Servo
Motor servo memiliki bagian-bagian penting yang mendukung sistem tersebut diantaranya yaitu:
- Motor DC
- Gear yang melekat pada poros motor DC, memiliki fungsi untuk memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo
- Rangkaian kontrol sebagai penghubung antar perangkat
- Potensiometer dengan fungsi menentukan batas posisi putaran poros motor servo. Perubahan resistansi dari komponen elektronik potensiometer tersebut akan mempengaruhi putaran motor.
Sistem Kontrol Loop Tertutup
Motor servo bekerja dan berfungsi dengan sistem kontrol loop tertutup dimana gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo akan dikontrolnya.
Untuk lebih mudah memahaminya, sensor akan membaca posisi poros output. Titik posisinya akan ditentukan apakah sudah sesuai dengan posisi yang diinginkan atau belum. Ketika posisi belum sesuai yang diinginkan user maka kontrol input akan mengirimkan sinyal kontrol untuk memperbaiki posisi poros agar sesuai titik. Yang menetukan posisi dari poros servo adalah durasi pulsa positif.
Sementara nilai pulsa netralnya bergantung pada motor servo untuk menjaga poros motor servo di posisi tengah.
Motor servo akan berputar serah jarum jam ketika nilai pulsa meningkat sedangkan ketika pulsa lebih pendek maka motor servo akan memutarkan poros yang berlawanan dengan arah jarum jam.
Pulsa kendali servo akan berulang setiap 20 ms bergantung dari motor servo-nya itu sendiri.
Kabel Motor Servo
Kabel kontrol motor servo biasanya terdiri dari 3 kabel yang terdiri dari kabel power, kabel ground dan kabel control. Sebagai penggerak motor, kabel control berfungsi untuk menarik arus.
Aplikasi dan Kegunaan Motor Servo
Motor servo sering kita temukan pada aplikasi dan penggunaannya di beberapa sistem misalnya saja untuk machine tools seperti CNC, cutting machine, dll.
Ada juga penggunannya untuk material handling yang diterapkan pada conveying, palletizers, pick & place, dll.
Pada proses printing pun sering ditemukan penggunaan motor servo seperti untuk winding, rounding, labelling, dll.
Sementara pada packaging motor servo digunakan untuk folding, unfolding, dll.
Sumber: Berbagai sumber