Sedikit berbagi pengalaman ketika bekerja di salah satu perusahaan. Di mana ketika itu saya bekerja sebagai user SAP. Semua aktivitas pekerjaan tidak lepas dari yang namanya software SAP.
Pengalaman SAP kali ini bercertita mengenai cara membuat order pekerjaan atau tiket pekerjaan yang dibuat dengan menggunakan software SAP.
Create MWO
Create MWO menggunakan software SAP sudah menjadi rutinitas pekerjaan sehari-hari ketika menjalankan tugas sebagai seorang planning.
Saya gunakan IW34 untuk membuat tiket pekerjaan sehingga order pekerjaan selanjutnya bisa dikerjakan oleh eksekutor. Output dari pembuatan MWO yaitu pekerjaan tercatat dan terekam aktivitas historisnya di dalam database SAP.
Menerbitkan MWO menggunakan IW34 tidak serta-merta akan langsung ter-create. Sebelum memasuki langkah di IW34 kita harus membuat notifikasi melalui IW21 atau IW22.
Ada proses approved yang berjenjang ketika kita membuat notifkasi di IW21/IW22 SAP. Atasan saya melakukan approved ketika notifikasi selesai saya buat, kemudian posisi dua level di atas saya pun mesti melakukan approved.
Ketika proses approved telah diakukan dan selesai maka selanjtnya create MWO sudah siap dibuat di IW34.
Beberapa tahapan dan langkah dilakukan hingga akhirnya nomor MWO pun sudah terbit dan tiket pekerjaan siap untuk didistribusikan kepada eksekutor.
Sebagai seorang planning, nantinya order pekerjaan dengan nomor MWO yang unik tersebut akan saya pantau di SAP dengan menggunakan IW38. Tujuannya sebagai bentuk dari monitoring.
Lalu, tanda atau ciri bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh eksekutor telah selesai maka MWO dengan nomor pekerjaan tersebut sudah diconfirmasi atau CNF.
Selanjutya pihak planning akan memeriksa apakah pekerjaan tersebut memang sudah benar-benar telah terselesaikan ataukah pihak eksekutor membutuhkan material atau sub-kontrak ke pihak lain.
Jika kondisinya ternyata pekerja telah benar-benar dinyatakan selesai maka selanjutnya MWO pekerjaan yang sudah di CNF akan di tutup atau closed dengan status TECO oleh saya.
akan tetapi jika pekerjaan tersebut masih memerlukan aktivitas lain seperti kebutuhan material ataupun sub-kontrak maka akan dilakukan sub order pekerjaan dengan nomor MWO yang baru tetapi masih menginduk pada nomor MWO induknya.
Begitu seterusnya untuk satu siklus pekerjaan monitoring menggunakan SAP yang saya lakukan setiap harinya.
Jenis modul SAP yang saya gunakan tersebut masuk kategori modul PP yang merupakan singkatan dari Production Planning.
Modul SAP PP ini berfungsi untuk menjalankan proses perencanaan dan kontrol terhadap jalannya suatu sistem di dalam perusahaan.
Jika teman-teman penasaran degan jenis modul SAP lainnya, berikut adalah jenis-jenis modul SAP yang bisa dipahami.
FICO
FICO adalah singkatan dari Finance and Control. Jenis modul SAP ini bertujuan untuk membuat laporan keuangan. Di dalamnya terdapat cost center accounting, analisis keuntungan serta elemen cost accounting dan lainnya.
PP (Production Planning)
Jenis modul SAP ini berfungsi untuk menjalankan proses perencanaan dan melakukan kontrol bisnis proses di dalam perusahaan.
MM (Material Management)
Modul SAP yang memiliki fungsi membantu proses pengadaan/procurement sebagai penunjang demi jalannya bisnis proses di perusahaan.
SD (Sales and Distribution)
SD merupakan modul fungsional yang dapat difungsikan untuk melakukan transaksi bisnis juga menangani semua proses dari Order pengiriman.
HR (Human Resources)
Modul yang memiliki fungsi untuk melakukan integrasi terhadap semua proses yang ada di Divisi human resources. Misalnya saja mengenai registrasi karyawan, manajemen waktu, urusan gaji dan masih banyak lagi.
CRM (Customer Relationship Management)
Modul SAP CRM ini berhubungan dengan supply, business intelligence dan masih banyak lagi. Modul SAP jenis ini memiliki fungsi menyediakan informasi yang berkaitan erat dengan pelanggan sehingga perusahaan dapat mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap perusahaan.
QM (Quality Management)
Modul SAP Quality Management memiliki fungsi untuk melakukan pengecekan terhadap kualitas dari suatu rangkaian proses yang ada di dalam bisnis proses logistik.
PS (Project System)
Modul SAP yang berperan untuk mengintegrasikan semua proses misalnya perencanaan proyek, eksekusi proyek hingga proses kontrol.