Sudah tau kan kalau resistor dapat berfungsi sebagai rangkaian pembatas arus ?
Pembahasan topik kita pada kesempatan kali ini masih seputar komponen resistor. Tapi kita tidak membahas komponen resistor secara keseluruhan. Karena kalau pembahasan mengenai pengertian, fungsi, jenis, bentuk dan simbol resistor sudah pernah didiskusikan di materi sebelumnya.
Kali ini kita akan fokuskan pembahasannya untuk memperdalam komponen resistor dari segi fungsinya. Salah satu fungsi resistor adalah komponen yang dapat digunakan untuk menghambat atau membatasi besarnya aliran arus listrik pada suatu rangkaian listrik.
Kegunaan resistor tersebut dimanfaatkan oleh para engineer elektro untuk membangun sebuah sistem yang memiliki kompleksitas yang lebih tinggi.
Untuk lebih memperjelas mengenai topik pembahasan kita kali ini mengenai salah satu fungsi resistor yang memiliki kegunaan sebagai pembatas arus, kita lihat simulasi rangkaian pembatas arus sederhana dengan menggunakan proteus berikut ini.
Sebuah rangkaian diberikan supply tegangan sebesar 12 V. Kemudian kita memiliki komponen resistor dan lampu LED. Nilai resistansi sebuah resistornya sebesar 400 ohm. Alat ukur ampere dipasang untuk mengetahui besaran nilai arus yang mengalir pada suatu rangkaian. Ketika simulasi dijalankan terukur pada sebuah alat ukur ampere meter sebesar 24.3 mA. Kita lihat gambar kedua berikut ini, apa yang akan terjadi ketika resistor kita ganti nilai resistansinya sebesar 800 ohm.
Ketika nilai tahanan resistornya kita ganti menjadi 800 ohm arus yang terukur pada ampere meter berubah menjadi 12.2 mA.
Dari fenomena ini sudah dapat kita lihat yah jika resistor dipasangkan pada sebuah rangkaian maka resistor tersebut akan berfungsi sebagai pembatas arus.
Semakin besar nilai resistansinya maka nilai arusnya semakin kecil ini sangat sesuai dengan pernyataan hukum ohm V=I.R.
Pada rangkaian tersebut diatas, dapat kita amati juga bahwa resistor yang dipasang secara rangkaian seri maka akan berfungsi sebagai pembatas arus yang mengalir pada sebuah rangkaian.
Pertanyaanya adalah, Bagaimana jika pada gambar rangkaian seri tersebut memiliki lebih dari satu komponen resistor dengan nilai resistansi yang berbeda-beda ?
Jawabannya adalah dengan menggabungkan terlebih dahulu resistornya. Caranya yaitu dengan menghitung resistansi atau tahanan total pada suatu rangkaian.
Salah satu contoh implementasi dari fungsi resistor sebagai pembatas arus memang selalu diterapkan pada rangkaian lampu LED. Kita mesti tahu cara menghitung nilai resistansi resistor untuk LED yang diperlukan pada suatu rangkaian agar lampu LED tidak mudah rusak.
Jangan sampai lampu LED rusak dan resistor pun ikut rusak karena nilai resistansinya yang terlalu kecil.
Resistor menjadi panas jika disentuh tangan jika supply tegangan yang diberikan terlalu besar dan kemampuan daya yang dimiliki oleh komponen resistor kecil.