Masih dengan topik pembahasan yang sama yaitu mengenai komponen resistor. Tetapi topik resistor kali ini, akan kita fokuskan pada salah satu fungsi dan kegunaan dari komponen resistor.
Apa fungsi dari komponen resistor ?
Salah satu fungsi dan kegunaan dari komponen resistor yang dipasang pada sebuah rangkaian yaitu sebagai pembagi arus.
Mengapa dikatakan pembagi arus ?
Sederhanannya seperti ini, jika pada sebuah rangkaian terdapat dua buah resistor yang dihubungkan dengan satu sumber arus atau sumber tegangan maka akan terjadi aliran arus yang mengalir ke masing-masing komponen resistor tersebut.
Arus yang mengalir ke masing-masing komponen resistor tersebut adalah arus total yang berasal dari sumber arus kemudian sumber arus terbagi ke masing-masing komponen resistor yang terhubung dengannya.
Seperti bentuk gambar rangkaian resistor berikut ini yang berfungsi sebagai pembagi arus. Perhatikan gambar berikut ini !
Rangkaian diatas adalah rangkaian sederhana yang terdiri dari dua buah resistor R1 dan R2, kemudian diberikan sumber tegangan.
Arus I total akan terbagi membentuk percabangan arus dengan adanya R1 dan R2 menjadi arus I1 dan arus I2 di masing-masing resistor.
Dapat kita tulis secara rumus perhitungan menjadi :
I total = I1 + I2
Untuk lebih memahami mengenai topik resistor sebagai pembagi arus kita akan coba melakukan simulasi menggunakan proteus untuk melihat seperti apa arus total dan arus di percabangan.
Perhatikan gambar berikut ini !
Dari gambar rangkaian pembagi arus diatas dapat kita lihat bahwa arus total yang terukur oleh multimeter sebesar 24 mA. Dengan arus sebesar 24 mA tersebut terbagi oleh masing-masing resistor yang besarannya 1 K ohm. Nilai arus percabangannya di R1 dan R2 masing-masing sebesar 12 mA.Sudah dapat terlihat yah disini bahwa salah satu fungsi komponen resistor adalah untuk membagi arus listrik pada suatu rangkaian.
Selanjutnya untuk lebih meyakinkan lagi mengenai fungsi resistor kita lakukan percobaan sederhana berikutnya.
Kita ganti nilai tahanan di R2 menjadi 2 k ohm. Kita lihat fenomena apa yang terjadi pada simulasi berikut ini.
Perhatikan gambar !
Dengan sumber tegangan yang sama yaitu sebesar 12 V. Resistansi di R1 1 kilo ohm dan R2 2 kilo ohm.
Terlihat nilai arus totalnya sebesar 18 mA. Arus di masing-masing percabangan berbeda-beda ketika nilai resistansi di R2 dirubah menjadi 2 kilo ohm. Arus di R1 sebesar 12 mA dan arus di R2 sebesar 6 mA.
Dapat terlihat bahwa resistor yang memiliki nilai resistansi lebih kecil akan dialiri arus listrik yang lebih besar. Resistor yang memiliki nilai tahanan lebih besar akan mendapatkan pembagian arus yang lebih kecil.
Dari simulasi tersebut sudah dapat memberikan kita pemahaman dan keyakinan bahwa salah satu fungsi dari komponen resistor adalah sebagai pembagi arus.
Untuk mencari nilai arus total pada contoh rangkaian diatas kita dapat mencarinya dengan menggunakan rumus.
Perhatikan pada rangkaian, apakah resistor di rangkai secara seri atau secara paralel. Kemudian lakukan rumus perhitungan.
Caranya yaitu dengan mencari nilai R total (resistansi total) terlebih dahulu untuk R1 dan R2. Setelah ketemu nilai R totalnya kemudian gunakan rumus V=I.R.
Setelah diketahui nilai arus totalnya kemudian kita cari berapa nilai arus masing-masing pada R1 dan R2.
Arus yang mengalir disetiap R1 dan R2 nilainya sebanding dengan nilai konduktansi (G) dari resistor, dimana rumus konduktansi adalah :
G = 1 / R
Sehingga untuk mencari nilai I1 dan I2 :
I1 = I total (G1 / (G1+G2))
I2 = I total (G2 / (G1+G2))
Selain menggunakan resistor fixed sebagai pembagi arus. Resistor jenis potensiometer dapat difungsikan sebagai pembagi tegangan. Pembagi tegangan dengan potensiometer ini dapat dilakukan dengan memutar knob potensiometer untuk menentukan nilai resistansi yang diinginkan.