Obrolan kita kali ini akan membahas mengenai cara membaca nilai resistansi untuk resistor jenis SMD. Sebelumnya kita telah belajar mengenai apa itu resistor dan bagaimana cara menghitung nilai tahanan sebuah resistor axial atau radial dari kode warna yang tertera pada resistor.
Sebelum kita mulai hitung-menghitung mengenai nilai resistansi pada sebuah resistor SMD, diantara teman-teman mungkin ada yang bertanya-tanya apa itu komponen SMD.
Baik, kita bersama-sama bahas sedikit mengenai apa itu SMD dan SMT sebagai pengenalan dan pembuka diskusi kita kali ini.
SMD (Surface Mount Device)
SMD merupakan singkatan dari Surface Mount Device. SMD atau disebut juga sebagai komponen chip adalah komponen elektronika yang dirancang khusus, yang peruntukannya dipergunakan pada proses Surface Mount Technology (SMT).
Waduh apa lagi tuh SMT ?
Baik, sebelum kita melangkah ke pemahaman SMT, kita lanjutkan terlebih dahulu mengenai pembahasan apa itu komponen SMD.
Sederhanannya seperti ini, pada saat komponen SMD dirakit pada sebuah PCB, kaki-kaki komponen SMD akan bersentuhan langsung dengan permukaan tembaga dari jalur rangkaian PCB.
Komponen SMD berukuran relatif kecil.
Berbeda dengan komponen konvensional yang biasa pada umumnya kita gunakan. Komponen konvensional biasanya memiliki kaki penghubung berupa kawat atau logam untuk menghubungkan dengan rangkaian atau dengan komponen lain menggunakan.
Perhatikan contah ilustrasi gambar berikut ini, perbedaan merakit PCB menggunakan komponen konvensional dengan komponen SMD.
Pada gambar diatas jelas sekali perbedaannya. Pada gambar sebelah kiri menggunakan komponen-komponen yang berukuran lebih besar, sedangkan pada gambar sebelah kanan komponen-komponen yang digunakan berukuran sangat kecil.
Bagaimana, apakah sampai sini teman-teman sudah memiliki gambaran mengenai apa itu komponen SMD ?
Mudah-mudahan sudah ya.
Baik, kita lanjutkan.
Nah tadi diawal kita sempat menyinggung mengenai SMT. Apa yang dimaksud dengan SMT itu ?
SMT (Surface Mount Technology)
SMT merupakan singkatan dari Surface Mount Technology.
Sudah cukup jelas ya dari segi penamaannya saja. SMT berbicara mengenai metode dan teknologi dalam memproduksi sirkuit elektronik, sedangkan SMD (Surface Mount Device) berbicara mengenai device-nya.
SMT adalah suatu metode pemasangan komponen SMD pada sirkuit elektronik. SMT menggunakan teknologi canggih dalam proses pembuatannya.
Seperti yang sudah kita lihat bersama pada gambar kedua diatas mengenai sirkuit elektronik atau PCB yang dirakit menggunakan komponen SMD.
Lantas apa saja komponen SMD itu ?
Komponen-komponen SMD
Lantas, apa saja komponen-komponen SMD itu ?
- SMD Kapasitor
- SMD Induktor
- SMD Dioda
- SMD Transistor
- SMD IC
Nah, karena sekarang kita sudah semakin mengenal mengenai apa itu SMD selanjutnya kita akan berdiskusi bersama mengenai resistor SMD.
SMD Resistor
SMD resistor tidak memiliki kode warna seperti resistor axial /radial , tidak memiliki pita warna. Untuk mengetahui nilai resistansi pada komponen SMD resistor sebetulnya lebih mudah jika dibandingkan dengan resistor jenis axial / radial yaitu dengan melihat angka yang tertera pada permukaan atas komponen tersebut.
SMD resistor memiliki konstruksi subtrat keramik yang terdapat film oksidasi logam.
Ukuran ketebalan dan panjang Oksidasi logam tersebut mempengaruhi nilai resistansi SMD resistor ini.
SMD resistor berbentuk segi empat kecil, dimana pada ujung-ujungnya terdapat metalized yang digunakan sebagai area untuk dihubungkan dengan rangkaian pada PCB dengan cara disolder.
Simbol dari Resistor SMD
Berikut ini merupakan bentuk simbol dari resistor jenis SMD.
Cara Membaca Komponen SMD Resistor
Pembacaan pada komponen resistor SMD diklasifikasikan menjadi 3 kategori diantaranya :
- Sistem tiga digit
- Sistem empat digit
- Sistem EIA-96
1. Sistem tiga Digit
Susunan pada sistem 3 digit yaitu :
Angka pertama | Angka kedua | Faktor pengali (Multiplexer)
Contoh :
Angka yang tertera pada resistor 101 artinya --> 10 Ω x 101 = 100 Ω
Angka yang tertera pada resistor 203 artinya --> 20 Ω x 103 = 20 K Ω
Angka yang tertera pada resistor 4R7 artinya --> 4,7 Ω
2. Sistem empat Digit
SIstem 4 digit tidak berbeda jauh dengan sistem 3 digit. Hanya saja pada 4 digit ini memiliki 3 jumlah angka di depan faktor pengalinya.
Angka pertama | Angka kedua | Angka ketiga | Faktor pengali (Multiplexer)
Contoh :
Angka yang tertera pada resistor 1002 artinya --> 100 Ω x 102 = 10.000 Ω
Angka yang tertera pada resistor 3201 artinya --> 320 Ω x 101 = 3.200 Ω
Angka yang tertera pada resistor 2700 artinya --> 270 Ω x 100 = 270 Ω
3. Sistem EIA-96
Cara membaca Sistem pengkodean EIA-96 dengan nilai toleransi 1% yaitu Dua digit angka pertama menunjukkan nilai resistansi dan huruf terakhir menunjukkan faktor pengali.
Tabel Nilai Resistansi :
Kode | Nilai | Kode | Nilai | Kode | Nilai |
---|---|---|---|---|---|
01 | 100Ω | 33 | 215Ω | 65 | 464Ω |
02 | 102Ω | 34 | 221Ω | 66 | 475Ω |
03 | 105Ω | 35 | 226Ω | 67 | 487Ω |
04 | 107Ω | 36 | 232Ω | 68 | 499Ω |
05 | 110Ω | 37 | 237Ω | 69 | 511Ω |
06 | 113Ω | 38 | 243Ω | 70 | 523Ω |
07 | 115Ω | 39 | 249Ω | 71 | 536Ω |
8 | 118Ω | 40 | 255Ω | 72 | 549Ω |
9 | 121Ω | 41 | 261Ω | 73 | 562Ω |
10 | 124Ω | 42 | 267Ω | 74 | 576Ω |
11 | 127Ω | 43 | 274Ω | 75 | 590Ω |
12 | 130Ω | 44 | 280Ω | 76 | 604Ω |
13 | 133Ω | 45 | 287Ω | 77 | 619Ω |
14 | 137Ω | 46 | 294Ω | 78 | 634Ω |
15 | 140Ω | 47 | 301Ω | 79 | 649Ω |
16 | 143Ω | 48 | 309Ω | 80 | 665Ω |
17 | 147Ω | 49 | 316Ω | 81 | 681Ω |
18 | 150Ω | 50 | 324Ω | 82 | 698Ω |
19 | 154Ω | 51 | 332Ω | 83 | 715Ω |
20 | 158Ω | 52 | 340Ω | 84 | 732Ω |
21 | 162Ω | 53 | 348Ω | 85 | 750Ω |
22 | 165Ω | 54 | 357Ω | 86 | 768Ω |
23 | 169Ω | 55 | 365Ω | 87 | 787Ω |
24 | 174Ω | 56 | 374Ω | 88 | 806Ω |
25 | 178Ω | 57 | 383Ω | 89 | 825Ω |
26 | 182Ω | 58 | 392Ω | 90 | 845Ω |
27 | 187Ω | 59 | 402Ω | 91 | 866Ω |
28 | 191Ω | 60 | 412Ω | 92 | 887Ω |
29 | 196Ω | 61 | 422Ω | 93 | 909Ω |
30 | 200Ω | 62 | 432Ω | 94 | 931Ω |
31 | 205Ω | 53 | 442Ω | 95 | 953Ω |
32 | 210Ω | 64 | 453Ω | 96 | 976Ω |
Tabel Kode Faktor Pengali EIA-96
Kode | Faktor Pengali | Kode | Faktor Pengali |
---|---|---|---|
Z | 0.001 | C | 100 |
Y/R | 0.01 | D | 10.00 |
X/S | 0.1 | E | 10.000 |
A | 1 | F | 100.000 |
B/H | 10 |
Contoh :
Angka yang tertera pada resistor 09A artinya --> 121 Ω x 1 = 121 Ω ± 1%
Angka yang tertera pada resistor 78C artinya --> 634 Ω x 100 = 63.400 Ω ± 1%
Angka yang tertera pada resistor 40Y artinya --> 255 Ω x 0,01 = 2,55 Ω ± 1%
Dengan mengetahui nilai resistansi dari cara membaca kode angka yang tertera pada resistor chip maka kita sudah dapat membuat rangkaian seri dan rangkaian pararelnya kemudia dapat menghitung nilai tahanan total hambatan.